Serang – Wakil Gubernur Banten Andika hazrumy mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten terus berupaya mewujudkan konsepsi dynamic governance yang memiliki arti penting tentang perlunya melakukan perubahan untuk mengantisipasi perubahan yang cepat dan kadang tidak terantisipasi. Selain itu konsepsi dynamic governance, kata dia, berkenaan dengan perubahan rutinitas dan sumber daya atau kemampuan inti organisasi perangkat daerah untuk beradaptasi pada perubahan teknologi dan lingkungan menuju penerapan government 3.0.
“Pada government 3.0 orientasi pelayanan pemerintah daerah tidak saja kepada masyarakat sebagai sebuah kolektivitas namun juga bersifat individual dengan berbagai bentuk pelayanan publik yang didukung oleh internet of things, big data dan cloud computing yang memadai,” demikian dipaparkan Andika saat memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Prodi Administrasi Publik, FISIP Untirta di Auditorium Untirta, Kota Serang, Rabu (11/9/2019).
Terkait itu, dilanjutkan Andika, diperlukan pengelolaan sumber daya teknologi informasi yang mumpuni agar dapat menyelenggarakan pelayanan publik di era digital dengan optimal. Sumber daya teknologi informasi dimaksud, kata dia, mencakup infrastruktur teknologi informasi, pengembangan aplikasi dan konten informasi serta pengembangan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi.
“Dengan pemanfaatan teknologi informasi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan daerah, proses administrasi menjadi lebih cepat, efektif dan efisien serta tidak harus menunggu pejabat administrator berada di tempat karena keputusan penyelenggaraan pelayanan publik dapat dibuat atau disampaikan dengan memanfaatkan media elektronik,” paparnya lagi.
Andika melanjutkan, meningkatkan sinergitas dan sinkronisasi program kerja pembangunan, penyelenggaraan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan pelayanan publik antara Pemerintah Provinsi Banten dengan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten untuk harmonisasi mewujudkan Banten yang maju, mandiri, berdaya saing, sejahtera dan berakhalakul karimah.
Lebih jauh Andika mengatakan, mahasiswa dan civitas akademika Untirta juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dalam pembangunan, melalui advokasi kebijakan. Sebagai himpunan kaum intelektual, kata dia, mahasiswa dan civitas Akademika Untirta diharapkan dapat memberikan analisis isu-isu strategis untuk mengembangkan kebijakan publik yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan riil masyarakat.
Partisipasi aktif mahasiswa dan civitas kampus Untirta dalam mendiseminasikan program prioritas Pemerintah Provinsi Banten serta mengawal efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya dimaksud, kata Andika adalah untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik agar dapat dilakukan.
Pada bagian akhir kuliah umumnya, Andika mengatakan, program strategis Pemerintah Provinsi Banten saat ini adalah di sektor pendidikan dan kesehatan, peningkatan kualitas infrastruktur serta pengembangan wisata religi di Provinsi Banten. Sejalan dengan tri dhrama perguruan tinggi, mahasiswa dan sivitas kampus Untirta diharapkan dapat melakukan berbagai aktivitas pemberdayaan yang akan berdampak terhadap meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah.
“Pengembangan hasil penelitian di kampus agar dapat diimplementasikan bagi kehidupan masyarakat khususnya masyarakat sekitar kampus agar hasil penelitian memiliki daya guna bagi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Kuliah umum dihadiri Dekan FISIP Untirta Agus Sjafari dan Ketua Prodi Administrasi Publik FISIP Untirta Listyaningsih. Turut hadir guru besar Untirta yang juga mantan Rektor Untirta, Soleh Hidayat.
Editor : Adityawarman