Serang – Persatuan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI) yang diketuai oleh Dina Widiawati yang merupakan Istri dari Wimboh Santoso Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merenovasi gedung SMAN Cirinten yang kondisinya memprihatinkan. Sumbangan ini diberikan melalui Relawan Kampung.
Relawan Kampung adalah sebuah gerakan sosial untuk membantu masyarakat yang dikoordinatori oleh Muhammad Arif Kirdiat atau biasa dipanggil Bang Arif, kepada kp3b.com melalui pesan WhatsApp, Minggu (13/10/2019), Bang Arif mengatakan renovasi ini meliputi perbaikan ruang kelas dan ruang guru, selain renovasi gedung, PIISEI juga memberikan bantuan mebeler kelas, instalasi listrik, alat olahraga serta komputer. Untuk jumlah disesuaikan dengan kebutuhan Siswa, nanti resminya saat peresmian ya, karena masih berkembang mengenai kebutuhannya, menurut Bang Arif dalam pesan WhatsAppnya.
SMAN Cirinten yang merupakan Pilial SMAN 1 Leuwidamar, 3 ruangan yang digunakan pun bukan milik sendiri. Ruangan ini meminjam dari SMPN 2 Cirinten. Siswa kelas 10, 11 dan 12 di sekolah ini harus belajar di lantai dengan hanya beralaskan sebuah karpet dengan ruangan yang sempit, bahkan bocor ketika hujan. Sedangkan meja yang digunakan merupakan hasil inisiatif siswa dan guru yang membuat meja kecil ala kadarnya. Kondisi ini sudah berjalan selama tujuh tahun sejak berdiri pada tahun 2012 silam.
Ahmad Soleman Plt Kepala Sekolah yang dihubungi melalui pesan WhatsApp mengucapkan banyak terimakasih yang tidak terhingga kepada Ibu-ibu yang tergabung PIISEI, sebagai Derwawan donatur yang telah memberikan bantuanya, selama ini kami berjuang untuk kepentingan anak bangsa sesuai amanah UUD ikut serta mencerdaskan anak bangsa di wilayah pinggiran Banten. Sejak Sekolah pilial ini di diriintis tahun 2012. Allhamdulillah di tahun 2019 ini Kami mendapatkan bantuan. Kami warga Sekolah mengucapakan banyak terimakasih tak terhingga kepada PIISEI. Semoga segala bentuk bantuan yang diberikan para Donatur menjadi amal ibadah.
SMAN Cirinten sudah meluluskan Siswa sebanyak 6 Angkatan. Kami berupaya untuk meminta segera di belikan lahan dan di buatkan bangunan secara permanen, secara prosudural sudah di tempuh berulangkali melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Banten, tapi Pemprov Banten mungkin masih mempertimbangkan dengan segala anailsisnya. Padahal ini sangat urgent, mudah-mudahan Pemrop Banten bisa menjawab untuk Kami di cirinten dan Kami bisa menerapkan 8 standar pendidikan yang sama dengan sekolah lain yang ada di Provinsi Banten. Ujar Ahmad Solaeman.
Editor : Adityawarman
