Wilayahnya Miliki Banyak Negeri Di Atas Awan, Jaro se-Citorek Minta Pembangunan Jalan

Wilayahnya Miliki Banyak Negeri Di Atas Awan, Jaro se-Citorek Minta Pembangunan Jalan

Lebak – Gubernur Banten Wahidin Halim didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy melakukan peletakan batu pertama pembangunan masjid Rahmatan Lil Alamin di Kawasan wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Kamis (24/10) pagi. Usai acara, sejumlah jaro atau kepala desa meminta waktu wagub yang hendak bertolak meninggalkan acara menyusul gubernur yang sudah terlebih dahulu meninggalkan lokasi acara. 

Para jaro di wewengkon atau wilayah Citorek tersebut ternyata ingin menyampaikan aspirasi kepada wagub, berupa ingin dibangunnya akses jalan ke sejumlah kawasan potensial wisata di Kawasan mereka. “Para jaro bilang, kalau di wilayah mereka juga banyak Negeri di Atas Awan karena memang masih satu wewengkon Gunung Luhur Citorek juga,” kata wagub usai audiensi semi tertutup dengan para jaro di sebuah warung kopi di lokasi wisata Negeri di Atas Awan Gunung Luhur tersebut.

Melihat potensi tersebut, kata Andika, para jaro itu meminta agar Pemprov Banten membangun akses jalan ke kawasan yang mereka maksud memiliki potensi wisata sama dengan Negeri di Atas Awan Gunung Luhur. Pembangunan jalan dengan betonisasi seperti yang kini tengah dilakukan Pemprov Banten di Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, kata Andika, diyakini para jaro akan mendongkrak perekonomian warga di wilayah mereka.

“Saya bilang ke para jaro, pemprov akan mengkordinasikan soal ini terlebih dahulu ke Pemkab Lebak. Prinsipnya kami sangat setuju dan akan mendorong terciptanya destinasi wisata sepopuler di sini,” kata wagub. 

Narta, Jaro Citorek Kidul, membenarkan pihaknya bersama sejumlah jaro di wilayah Citorek menyampaikan aspirasi kepada wagub terkait dengan potensi pariwisata yang sama dengan Negeri di Atas Awan Gunung Kidul, di wilayah mereka. “Beberapa malah ada yang lebih bagus dari di sini. Jadi kami minta dibangunkan jalan,” katanya.

Narta juga mengatakan, dengan dibukanya wilayah mereka untuk pariwisata, akan mengurangi resiko kerusakan alam yang ditimbulkan oleh pengunjung yang membeludak di Negeri di Atas Awan Gunung Luhur.

Sebelumnya dalam acara peletakan batu pertama, diungkapka ketua panitia pembangunan yang juga Sekretaris Daerah Pemprov Banten, Al Muktabar, Mesjid Rahmatan Lil’alamin dibangun seluas 1500 meter persegi di atas lahan 5000 meter persegi yang terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak tersebut. Mesjid bakal dilengkapi rumah marbot, rumah VIP, menara, kamar mandi, area teras, area parkir, dan area taman. 

Perkiraan pembiayaan sekitar Rp 5 miliar dengan dana yang berasal dari sumbangan para ASN Pemprov Banten dan ASN instansi vertikal di Provinsi Banten. Saat ini sudah terkumpul dana sebesar Rp 780 juta. Adapun waktu pembangunan diperkirakam membutuhkan 8 sampai 9 bulan. Desainya sendiri dibuat tim dari ITB.

Diungkapkan, mesjid berusaha dibangun menyatu dengan budaya setempat, seperti bangunan leuit (lumbung) khas di wilayah selatan Banten itu. Dinding atau tembok beraksen dinding bilik bambu memanfaatkan tatanan kayu dan batu alam. 

Atap menggunakan model limas dengan pilihan limas besar digabung limas kecil sebagai simbol pemersatu. Selain itu fasilitas masjid juga didesain ramah difabel. Masjid Rahmatan Lil’alamiin dibangun dengan konsep masjid sebagai pusat aktivitas umat, pusat ekonomi umat, penyatu umat, serta sumber rezeki umat.

Editor : Adityawarman

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *