Dudi Wahyudi GCT Kapten Banten sedang menyampaikan materi. foto istimewa
Komunitas Belajar.id yang terdiri dari Google Certified Educator (GCE) menggelar rangkaian kegiatan GCE Banten berbagi pada 3-25 Februari 2022. Kegiatan dihelat secara daring dalam 17 hari dan melibatkan 17 narasumber dan 17 moderator yang membahas 17 tema aplikasi pembelajaran yang berguna dan dibutuhkan pendidik dalam pembelajaran pada era Revolusi Industri 4.0.
Merujuk pada data Komunitas Pendidik Belajar.id sampai tahun 2022 – dapat diakses pada datastudio.google.com – terdapat 100 orang guru yang menjadi lulusan Program Google Master Trainer (GMT), telah mendapatkan pelatihan dalam 5 gelombang atau batch, yang kemudian lulusan program GMT tersebut menyandang gelar Google Certified Educator atau GCE. Para GCE di Provinsi Banten tidak mau menjadi bergerak sendiri-sendiri atau ‘pintar sendiri’ kemudian menghimpun diri ke dalam Komunitas Belajar.id yang dipimpin oleh seorang ‘kapten’ Dudi Wahyudi dari SMAN 1 Cikulur, Lebak, Banten. Dalam upaya menjangkau capaian guru yang lebih luas kemudian dari delapan kabupaten dan kota di Provinsi Banten dipilih masing-masing ‘ko-kapten’ untuk membantu seorang ‘kapten’.
GCE Banten juga telah melakukan kolaborasi dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Banten dengan menyelenggarakan Seminar Pemanfaatan Akun Belajar.id bagi Kepala Sekolah dan Operator Sekolah jenjang TK-SD-SMP pada delapan kabupaten dan kota di Provinsi Banten dimulai dari Kota Cilegon pada 10 November 2021 dan diakhiri dengan Kabupaten Serang pada 22 November 2021. GCE Banten melanjutkan program yang memfasilitasi pengembangan kompetensi guru dengan menyelenggarakan kegiatan GCE Banten berbagi pada 3-25 Februari 2022.
Guru dengan Semangat Mengeksplorasi dan Berbagi
Materi “Platform Merdeka Mengajar dengan Akun Belajar.id” menjadi tema pembuka di seri 1 dengan narasumber Ujang Edi Brata dari SDN Perdana 2 Kabupaten Pandeglang. Tema platform Merdeka Mengajar sangat baru bagi para pendidik (baca: guru) dan seiring peluncuran aplikasi Merdeka Belajar oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada bulan Februari 2022. Beberapa tema materi dalam 16 seri webinar lainnya mengulas beberapa program atau aplikasi milik Google, seperti Google Classroom, Google Drive, Google Sites, Google Form, Google Spreadsheets, dan Google Slide. Ada juga tema yang di luar aplikasi Google, seperti pada seri 5 yang membahas “Revolusi Desain Media Pembelajaran via Canva” dengan narasumber Ahmad Muttaqin dari SMAN 3 Cilegon dan seri 9 “Merekam Layar dengan Loom for Education untuk Video Pembelajaran Kreatif” dengan narasumber Resita Larasati dari SKhN 02 Kota Serang.
Rata-rata peserta yang mengikuti setiap seri webinar sejumlah 300-500 orang yang tersebar dari seluruh Indonesia. Dan mencapai puncaknya ketika seri 17 sekaligus juga penutupan kegiatan GCE Banten Berbagi yang diselenggarakan pada Jumat (25-2-2022) secara daring. Dimana 920 peserta menghadiri dari awal sampai akhir.
Turut hadir dalam seri 17 Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi, Ketua Dewan Eksekutif APKS PB PGRI Dudung Abdul Qodir, Lead Coach Refo Indonesia Steven Sutantro dan Kapten Komunitas Akun belajar.id Banten Dudi Wahyudi. Dalam sambutannya, Unifah Rosyidi membuka dengan, “Kami mengapresiasi kegiatan GCE Banten Berbagi. Jadi terima kasih dan selamat kepada Kapten Dudi Wahyudi dan seluruh tim pendukung.” Unifah melanjutkan, “kita akan buktikan bahwa pembelajaran akan menarik dengan bantuan perkembangan teknologi. Karena apabila sebagai guru kita mampu mempelajari dan mendalami teknologi maka akan semakin asyik juga anak-anak didik kita untuk mempelajari suatu pelajaran.” Ia kemudian menutup, “Dunia ada di ujung jari kita. Selamat berselancar dan merengkuh dunia.”
Steven Sutantro menyampaikan beberapa pandangannya dalam sambutan. “Katanya teknologi mendekatkan orang tapi juga sekaligus menjauhkan orang. Kita para pendidik harus membuktikan bahwa dengan sentuhan manusiawi dan kasih sayang dari guru maka yang ada adalah teknologi menembus jarak antara guru dan murid.” Lebih lanjut, “wah, selama 17 seri ini bernilai 34 JP (jam pelajaran, pen.) dan tiap-tiap sertifikatnya sendiri bernilai 2 JP ini bagus sekali ya untuk memotivasi peserta. Namun perlu diingat sertifikat itu penanda saja bahwa kita telah belajar, selebihnya adalah kemauan diri kita untuk belajar.”
“Karena di forum ini juga banyak lulusan GMT, maka saya tanya kembali tentang dua lambang. Apa masing-masing arti lambang ini?” tanya Steven. Ia lalu menampilkan salah satu ikon atau lambang ‘explore’ yang dapat ditemui ketika menggunakan aplikasi Google Docs, Google Slide maupun Google Site. Steven menjelaskan, “Ikon ‘explore’ ini mengingatkan kita semua untuk selalu belajar dan mengekplorasi kemampuan maupun keahlian kita. Jadi jangan pernah berhenti bereksplorasi.” Lalu kemudian Steven menampilkan lambang yang kedua yaitu lambang ‘share’ yang sering digunakan ketika akan membagikan dokumen di Google Drive. “Ingat lambang ini bapak dan ibu sekalian. Bahwa kita juga butuh dan harus berbagi dengan rekan-rekan kita. Seperti kata pepatah, apabila ingin melakukan perjalanan kita cepat lakukan perjalanan sendiri, tapi jika ingin perjalanan kita jauh lakukan dengan bersama-sama.”
Dudi Wahyudi selanjutnya memberikan materi dan brainstorming tentang situs dan blog. Sekaligus Ia memberikan templete untuk Google Site yang dapat diadopsi oleh para peserta. Setelah membagikan sejumlah penghargaan dan door price bagi peserta-peserta terbaik dan terpilih, kegiatan kemudian ditutup oleh Ketua Dewan Eksekutif APKS PB PGRI Dudung Abdul Qodir tepat pukul 16.30 WIB.
Alhamdulillah kegiatan ini bermanfaat sekali untuk membuka cakrawala saya. Terima kasih semoga GCE selalu hadir dan kian banysk menebar amalan.