Pemprov Banten Gelar Bimtek Pengelolaan Medsos, Praktisi Cryptocurrency : Memalukan

Pemprov Banten Gelar Bimtek Pengelolaan Medsos, Praktisi Cryptocurrency : Memalukan

Tangkapan layar kegiatan Bimtek Pengelolaan Medsos. Sumber channel YouTube Pemerintah Provinsi Banten

Praktisi Cryptocurrency Banten Dian Sucitra dan para pegiat ekonomi kreatif Banten mengkritisi Kegiatan Pelatihan Bimtek Pengelolaan Media Sosial (Medsos) Untuk OPD dan Pemkab/Pemkot yang digelar Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Provinsi Banten. Hal ini disampaikannya dalam akun Facebooknya De Sucitra, Rabu (18/5/2022).

Redaksi pun mencoba berkomunikasi dengan De Sucitra melalui sambungan WhatsApp, “Canva dan Kinemaster itu cuma template, bukan software design serius, template Siap Pasang  alias tinggal tempel tempel doang,” ujarnya.

Pria yang pernah menjadi jurnalis salah satu media online juga menjelaskan jika OPD mau pakai Canva dan Kinemaster, tidak perlu pake duit rakyat untuk pelatihannya. Sebab, video tutorial penggunaannya sudah ada….. Gratisss!!!! Tegasnya.

Dirinya pun mempertanyakan biaya yang dikeluarkan perpeserta dan mengenai publikasi kegiatan yang tidak dipublikasi dari jauh-jauh hari.

Supaya rakyat bisa mengawasi bagus tidaknya program Diskominfo Banten, di Instagram Diskominfo Banten saja itu tidak ada. Ada apa??? Tanyanya penuh heran.

Lebih lanjut De juga memberi masukan untuk management media sosial, banyak materi yang lebih berbobot dengan anggaran yang pasti besar nilainya itu. Terlebih, ini dinas yang pakai, bukan UKM kelas kaki Lima.

“Harusnya Diskominfo Banten malu mencantumkan Logo G20 di leaflet, G20 itu bobotnya sudah Web 3.0, Blochain, NFT, Metaverse, bukan sekelas template jadi yang tinggal pake, tegasnya.

Leaflet Bimtek Pengelolaan Medsos Pemprov Banten. sumber Akun Facebook De Sucitra

Terkait akan melaporkan kegiatan ini kepada Penegak Hukum, De menjelaskan belum ada rencana kesana, selama Diskominfo Banten faham kesalahan mereka, bahwasanya program pemerintahan harus menggunakan asas kepatutan karena menggunakan Anggaran Negara.

“Jika hal seperti itu terus-menerus dilakukan, maka itu adalah akal-akalan untuk mengeruk anggaran saja,” tandasnya.

Status ini pun menuai komentar para pegiat ekonomi kreatif Banten di antaranya Ovie Leonard : Malu gue jadi orang banten, pelaku kreatifmah berusaha buat yg paling terbaik, ini masih diwilayah ahhhhhrrrrg, gmna mau maju polanya masih diwilayah yg fenting perdolangan ahhhh #entutburut

Bahkan Ketua Fekraf Banten yang juga founder Umakite, Andi Suhud Trisnahadi memberikan komentar menohok : Pengelolaan media sosial di OPD lemah dalam soal komunikasi visual dan komunikasi digital, baiknya pelatihan menitikberatkan pada soal “komunikasi digital” bukan lantas berkutat soal tools template yang “user friendly” bahkan di kota lain segmentasi software macam ini untuk anak-anak usia dini, saking user friendly nya. Tutorialnya pun mudah kita temukan di youtube dan platform lain, dan dijamin siapapun bisa langsung memakainya. Harusnya yang “diulik” dalam pelatihan semacam ini soal komunikasi digital nya, padahal banyak di Banten influencer yang sudah “jago” dengan follower ribuan bahkan jutaan, saya rasa mereka jauh lebih mumpuni soal ini… tapi yasudahlah, apebede ohh apebede…

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, Statistik dan Persandian Provinsi Banten Eneng Nurcahyati belum memberikan jawaban atas pertanyaan yang dikirim redaksi melalui sambungan WhatsApp.

Pantauan redaksi dalam akun YouTube Pemerintah Provinsi Banten, kegiatan ini disiarkan secara Live Streaming dengan judul : Bimtek Pengelolaan Media Sosial Untuk Opd Dan Pemkab/Pemkot Se-Banten .

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *