Aktifis Kritik Dirut Yang Pergi Keluar Negeri Disaat Kinerja Bank Banten Sedang Tidak Baik-baik Saja

Aktifis Kritik Dirut Yang Pergi Keluar Negeri Disaat Kinerja Bank Banten Sedang Tidak Baik-baik Saja

PT. Bank Pembangunan Daerah Banten (BEKS). Foto Google

Serang – kabar kepergian Direktur Utama Bank Banten, Muhammad Busthami yang berpergian keluar negeri disaat kinerja Bank Banten sedang tidak baik-baik saja mendapat kritikan dari aktifis yang ada di Banten.

Moch Ojat Sudrajat pengamat kebijakan publik Banten yang diwawancara melalui sambungan whatsapp, Kamis (28/9) mengatakan bahwa informasi yang diterimanya menyebutkan bahwa kepergian Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami cuti berpergian ke London dari tanggal 12 september 2023 dan baru masuk tanggal 25 September 2023 karena mengantar anaknya yang mendapatkan beasiswa kuliah.

Tapi saya mengkritik hal ini, apakah sepenting itukah? Jika iya artinya Dirut lebih mementingkan dirinya dan keluarganya daripada mementingkan Bank Bante yang jika dilihat dari kinerjanya sedang tidak baik baik saja.

Menurut Ojat hal ini dibuktikan dengan indikasi NPL ( kredit macet) yang lebih dari 5%,  ketentuan Bank Indonesia) dimana NPL Bank Banten di angka 9,59% per Juli 2023, angka kredit yang turun di periode Januari sampai dengan Agustus 2023 dari 3,727 (dalam milyar) menjadi 3,657 (dalam milyar).

Baca juga : Panitia HUT Kadin Indonesia Ke 55 Kecewa Dengan Bank Banten, Dirut Enggan Komentar

“Lalu apakah harus sedemikian lamanya (12 hari),” tegas Ojat.

Lebih lanjut Ojat menyebutkan berdasarkan informasi yang diterimanya, karena Dirut ke London ada 1 dokumen yang diduga serupa dengan S.O.P. pemberian kredit ( konstruksi) yang merupakan Produk baru dari Bank Banten yang tertunda untuk ditanda tangani oleh Dirut, diduga mengakibatkan tertahannya Pencairan Kredit.

Sementara Koordinator Jaringan Nurani Rakyat (Janur) Banten, Ade Yunus menyatakan prihatin dan menyayangkan kepergian Dirut Bank Banten ke London ditengah menurunya kinerja Bank Banten. 

“Bila benar, apapun alasanya tentu saya menyayangkan, bepergian keluar negeri bentuk tidak adanya sense of crisis ditengah kondisi internal bank Banten yang sedang tidak baik-baik saja, serta kondisi Provinsi Banten yang berstatus KLB bencana kekeringan,” Tegas Ade. 

Ade yang konsen mengkritik kinerja Bank Banten secara tegas menilai Bank Banten mestinya dapat hadir ditengah kondisi krisis masyarakat ditengah bencana kekeringan. 

“Bank Daerah itu kehadirannya harus dirasakan masyarakat terlebih ditengah krisis kekeringan, Kasihan kan pak Pj. Gubernur sibuk pegang selang air, eh Dirut Bank Banten nya malah ke London,” Tukasnya.

 Direktur Utama (Dirut) Bank Banten, Muhammad Busthami yang dihubungi melalui sambungan WhatsApp, hingga berita ini diturunkan belum merespon pesan yang dikirimkan Reportase Banten, meski pesan yang dikirimkan bertanda centang dua.***

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *