PP Muhammadiyah Serukan Perdamaian Israel-Palestina

PP Muhammadiyah Serukan Perdamaian Israel-Palestina

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan konfresi pers terkait Perang Israel-Palestina. Foto Laman Muhammadiyah

Jakarta — Konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina adalah salah satu isu geopolitik paling rumit dan sensitif dalam sejarah dunia modern.

Ribuan tahun sejarah, agama, budaya, dan politik berkumpul dalam satu wilayah kecil yang telah menjadi medan pertempuran yang berlarut-larut.

Dalam beberapa dekade terakhir, berbagai upaya telah dicoba, namun upaya-upaya itu sering kali kandas. Sudah saatnya tindakan konkret diambil.

Perkembangan terbaru dalam konflik ini telah menggetarkan banyak hati dan merobek daging banyak orang.

Penderitaan yang dialami oleh ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, adalah bukti pahit dari kegagalan terus-menerus untuk mencapai solusi damai yang tahan lama.

Melalui Pernyataan Pers Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Rabu (11/10), Persyarikatan Muhammadiyah mendesak agar lembaga internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, segera mengambil langkah-langkah tegas untuk mengakhiri kekerasan dan menciptakan gencatan senjata yang memungkinkan ruang bagi dialog dan negosiasi.

Semua pihak harus memahami bahwa tidak ada pemenang dalam perang ini, dan upaya mencapai keadilan dan perdamaian harus ditempuh melalui jalur diplomasi.

Muhammadiyah juga menilai bahwa pemimpin dunia harus menunjukkan kepemimpinan mereka dalam upaya penyelesaian konflik ini.

Mereka harus bersatu dalam upaya mencari solusi jangka panjang yang adil dan berkelanjutan. Israel dan Palestina perlu diingatkan untuk menghentikan tindakan provokatif dan aneksasi wilayah yang hanya memperparah situasi.

Sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia, Muhammadiyah menilai Indonesia perlu meningkatkan peran serta aktifnya dalam upaya penyelesaian konflik ini.

Kita memiliki potensi untuk menjadi mediator yang efektif, berkontribusi dalam menjembatani perbedaan dan mempromosikan perdamaian.

Selain itu, kita sebagai individu juga harus berperan aktif dalam memahami masalah ini dan mendukung usaha-usaha untuk mencapai perdamaian. Menghindari tersebarnya informasi provokatif dan hoaks adalah langkah awal yang penting untuk meredakan ketegangan.

Dalam suasana yang terus berubah ini, kita harus ingat bahwa di balik semua angka dan statistik, ada manusia yang menderita dan mengalami kesulitan yang tak terbayangkan. Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk berusaha menciptakan dunia yang lebih damai dan adil. Perdamaian Israel-Palestina adalah tugas bersama bagi seluruh umat manusia, dan saatnya untuk berbuat lebih banyak. (Siaran Pers)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *