Mantan Wagub Banten, Andika Hazrumy Raih Teropong Democracy Award 2023

Mantan Wagub Banten, Andika Hazrumy Raih Teropong Democracy Award 2023

Mantan Wagub Banten, Andika Hazrumy dalam acara Pemprov Banten. (Foto: Biro Adpim Setda Banten)

Jakarta – Mantan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menerima penghargaan pada ajang Teropong Democracy Award untuk kategori Voice Of Democracy.

Politisi kawakan dari Partai Golkar yang kini menjabat sebagai Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet juga meraih penghargaan pada kategori National Figure of Democracy pada ajang tahunan media online teropongsenayan.com itu.

Dalam ajang dengan ketua Dewan Juri akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin itu, Andika dinilai memenuhi kriteria sebagaai politisi yang aktif menyalurkan aspirasi rakyat semasa duduk di parlemen, baik saat menjabat sebagai Anggota DPD RI 2009-2014 maupun saat menjabat sebagai anggota DPR RI 2014-2016.

Andika juga dinilai memiliki hubungan yang baik dengan media massa, bahkan hingga kemudian menjabat sebagai Wakil Gubernur Banten 2017-2022.

“Indikator peraih penghargaan pada nominasi Voice of democracy ini juga dinilai atas keterbukaannya terhadap informasi dan tanggap atas isu-isu aktual di daerah,” kata Ujang saat memberikan sambutan pada acara yang digelar secara hybrid, Sabtu (23/12)lalu itu.

Dihubungi terpisah, Andika yang kini tengah mendapat tugas dari partainya, Partai Golkar, untuk maju sebagai calon Bupati Serang itu mengaku bersyukur atas penghargaan yang diberikan kepadanya itu.

“Tentu kami sangat mengapresiasi ajang award ini. Selain sebagai sarana kontrol sosial, dengan award ini setidaknya demokrasi masih bergeliat di negeri ini. Saya juga ucapkan terimakasih kepada masyarakat yang memberikan kepercayaan kepada saya. Award ini saya persembahkan untuk masyarakat atau konstituen yang terus memberikan kepercayaan kepada saya. Penghargaan ini saya raih berkat adanya kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat,” tutur Andika Kamis 28 Desember 2023.

Andika yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Pemenangan Pemilu Jawa I DPP Golkar itu menambahkan, demokrasi menjadi instrumen penting dalam mengawal arah pembangunan bangsa dan negara ke depan yang lebih baik lagi. “Saya harap iklim demokrasi kita semakin lebih baik lagi ke depannya. Mari jadikan demokrasi sebagai pedoman kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Selain Andika, turut menerima penghargaan pada kategori Voice of Democracy di antaranya adalah politisi Demokrat yang juga mantan menteri Koperasi era presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Sjarifuddin Hasan; hingga politisi PDIP yang juga pengacara terkenal, junimart Girsang.

Sejumlah politisi senayan juga turut menerima penghargaan pada sejumlah kategori lain seperti pada kategori women of Democracy ada politisi Gerindra Novita Wijayanti dan pada kategori Best Freedom of Speech di antaranya ada nama politisi Golkar Ali Wongso Halomoan.

Sementara itu, aktivis pejuang demokrasi yang merupakan tokoh peristiwa malari atau malapetaka 15 januari pada era Orde baru di bawah Presiden Soeharto, Hariman Siregar dalam sambutannya sebagai keynote speech dalam acara tersebut mengatakan, dinamika demokrasi di Indonesia   semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan formasi regulasi. Publik masih tidak lupa dampak iklim politik pada Pemilihan Presiden 2019 lalu yang membawa sejumlah persoalan  bangsa seperti resistensi dua kubu politik.

Berlarut-larutnya perkubuan politik pasca Pemilihan Presiden 2019 berbahaya  bagi sistem demokrasi      Indonesia. Untuk pemerintah, demokrasi harus dirawat dengan menjaga kerukunan masyarakat  yang   menentukan  sikap politiknya dan berhati-hati menggunakan aparat hukum dalam mengambil setiap kebijakan. Begitu juga Masyarakat sipil harus menyadari bahwa  kelompok politik dibentuk guna bahu membahu membangun negeri dan mewujudkan kesejahteraan sosial  sebagaimana  amanat  UUD 1945.

“Terlepas dari idealisme politik tersebut, realita  hari ini menunjukkan bahwa  demokrasi Indonesia masih  membutuhkan  kontribusi intelektual dari semua pihak, utamanya para politisi, bangsawan,  cendekiawan,” kata Hariman. (*)

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *