Suasana BimTek KPPS 3 Kelurahan di Kecamatan Kasemen menjadi tidak kondusif akibat keterlambatan pengiriman makan siang. (Foto: Istimewa).
Serang – Pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tiga kelurahan di kecamatan Kasemen yaitu kelurahan Kasemen, kelurahan Bendung dan kelurahan Banten yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Serang diwarnai kericuhan.
Bimtek yang dilaksanakan di Aula Pusat Kegiatan Mahasiswa UIN SMH Banten, Jum’at (26/1) terdiri dari dua kegiatan, untuk lantai atas digunakan untuk 8 kelurahan di kecamatan Curug serta kelurahan Cipare kecamatan Serang dan untuk lantai bawah digunakan untuk 3 kelurahan di kecamatan Kasemen.
Berdasarkan pantauan Reportase Banten pada pukul 4 sore, terlihat para peserta dari kelurahan Banten yang sedang sibuk makan ditempat duduk ada yang ada disekitar pusat kegiatan mahasiswa pada lantai bawah.
Salah seorang peserta yang berasal dari lantai atas yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa makan siang untuk lantai atas tersedia setelah peserta usai shalat Jum’at.
Untuk lantai atas, kegiatan BimTek pun berjalan kondusif hingga sore hari ujarnya.
Sementara peserta yang berasal dari lantai bawah yang diwawancara namanya agar tidak ditulis mengatakan makan siang untuk kelurahan wilayah kecamatan Kasemen telatnya hingga ber jam-jam.
“Peserta sudah sangat kelaparan, mana datangnya sudah melewati jadwal makan siang seperti dalam susunan jadwal acara BimTek,” ujarnya.
Menurutnya, konsumsi datang dilakukan secara bertahap tiap kelurahan dan paling terakhir mendapatkan konsumsi kelurahan Banten sekitar pukul 15:45 WIB.
Menurutnya, kondisi ini membuat KPPS yang berasal dari Kelurahan Banten kesal dan memantik kericuhan. Sehingga lokasi acara Bimtek di aula pusat kegiatan mahasiswa UIN SMH Banten terlihat berantakan.
Biasanya kegiatan BimTek ini dilakukan oleh PPS masing-masing kelurahan, tidak langsung disentralkan oleh KPU, katanya.
“Padahal lokasi vendornya berada di Banjarsari, tapi telat-telatnya hingga ber jam-jam, apa jangan-jangan menu makan siangnya pada belum matang,” ujarnya sambil terheran-heran.
Jeda pengiriman dan jumlah makan siang yang dikirim pun sangat janggal, tiap pengiriman cuma 70-100 dan jedanya pun hingga 1 jam, kan aneh, katanya.
Penjelasan KPU Kota Serang
Ditemui Reportase Banten pada malam hari usai rapat evaluasi pelaksanaan BimTek, Ketua KPU Kota Serang, Nanas Nasihudin didampingi Kepala Kesekretariatan Hendro Sulistyo. Nanas membantah adanya kekisruhan.
“Tidak ada kisruh, itu cuma keterlambatan semenit,” kata Nanas.
Akibat keterlambatan semenit itu, peserta cuma ngomong laper-laper aja gitu, ujar Nas.
Beda vendor lantai atas dan bawah, untuk lantai bawah pengiriman terlambat akibat kekurangan armada, jelas Nas.
Mekanisme Pemilihan Vendor
Kepala Kesekretariatan KPU Kota Serang, Hendro Sulistyo menjelaskan untuk mekanisme pemilihan vendor pada BimTek KPPS.
Menurutnya, pada hari ini ada tiga BimTek yang bersamaan, kalau yang di Unsera dan UIN Lantai atas mekanismenya melalui e-catalog, kalau untuk lantai bawah karena nilainya sekitar 90 jutaan maka melalui mekanisme belanja langsung.
Namun Hendro tidak menyebutkan nilai untuk vendor yang melalui e-catalog dengan alasan tidak mengetahui detailnya.
Hendro pun menjelaskan bahwa vendor yang ditunjuknya memiliki sertifikat halal dan berpengalaman menangani catering serta sesuai dengan peraturan yang dipersyaratkan pemerintah.
Vendor Tidak Mendapatkan Sanksi Atas Keterlambatan Pengiriman
Keterlambatan vendor penyedia makan siang melakukan pengiriman tidak mendapatkan sanksi apapun dari KPU Kota Serang.
“Kami tadi sudah melakukan evaluasi, dan pengikatannya pun untuk dua hari, Kita juga sudah melakukan mitigasi-mitigasi untuk acara besok,” kata Hendro.
Hendro pun menjelaskan bahwa untuk vendor penyedia catering untuk lantai bawah yang telah melakukan keterlambatan pengiriman tidak mendapatkan sanksi apapun dari KPU Kota Serang.
“Untuk sementara tidak ada sanksi, karena sudah terpenuhi semua. Tadi jam 3 lewat sudah terpenuhi dan bisa dibawa oleh para peserta,” ungkapnya.
Kami sudah bicara baik-baik kepada para peserta, dan mereka semua menerima, tutup Hendro.