Mahasiswa KKN 50 UIN SMH Banten menggelar diskusi mimbar merdeka bahas demokrasi dan agenda kemerdekaan di Pandeglang. (Foto: ist).
Pandeglang – Sebuah acara penting bertajuk “Mimbar Merdeka: Demokrasi dan Agenda Kemerdekaan” diselenggarakan pada Sabtu, (10/8), di SDN Curuglemo 3, Pandeglang. Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara pemuda Pandeglang bersmaa mahasiswa KKN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) UIN Banten Kelompok 50 Desa Curuglemo.
Acara ini menghadirkan beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Wildan Budiman mewakili Pemuda Santun Pandeglang, Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Iin Sobirin, Peneliti LK2P Banten Defi Nuryadin dan Pengawas Pemilu Oon Sahroni.
Dalam kegiatannya, sejumlah narasumber menyampaikan pandangannya terkait peran pemuda dalam menjaga dan mengembangkan demokrasi di era kemerdekaan ini.
Dalam sambutannya Wildan Budiman menekankan pentingnya pemuda sebagai pilar utama dalam memperkokoh demokrasi di Indonesia. “Pemuda harus menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyuarakan kepentingan rakyat dan menjaga nilai-nilai demokrasi yang telah diperjuangkan oleh para pendiri bangsa,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Iin Sobirin, bahwa sinergi antara berbagai elemen pemuda sangat penting untuk memastikan bahwa agenda-agenda kemerdekaan yang telah diraih dapat terus dilanjutkan dan diperkuat.
“Kita harus memastikan bahwa demokrasi tidak hanya menjadi slogan, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Sementara itu, Defi Nuryadin turut memberikan perspektif akademis terkait tantangan yang dihadapi demokrasi saat ini, terutama di Banten. Ia mengingatkan bahwa penguatan demokrasi di tingkat lokal adalah kunci keberhasilan demokrasi nasional.
“Peran penelitian dalam memahami dinamika politik lokal sangat penting untuk menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi tantangan-tantangan demokrasi,” kata Defi.
Tak hanya itu, selaku Pengawas Pemilu Oon Sahroni menjelaskan, partisipasi aktif masyarakat dalam proses pemilihan umum berperan penting dalam memastikan bahwa demokrasi berjalan dengan baik. “Pemilu yang bersih dan jujur adalah fondasi utama dari demokrasi yang sehat. Oleh karena itu, setiap warga negara, terutama pemuda, harus proaktif dalam mengawal proses ini,” tutup Oon.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi yang interaktif, di mana para peserta, terutama dari kalangan mahasiswa dan pemuda, mengajukan berbagai pertanyaan dan pendapat terkait tema yang dibahas. Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi pemuda dalam proses demokrasi di Indonesia, khususnya di Pandeglang.*