Identifikasi Persoalan UMKM, Mahasiswa KKM 08 Uniba Bekali Warga Inovasi Kreatif dan Digital Marketing

Identifikasi Persoalan UMKM, Mahasiswa KKM 08 Uniba Bekali Warga Inovasi Kreatif dan Digital Marketing

Mahasiswa KKM Universitas Bina Bangsa kelompok 08 bekali pelaku UMKM tentang inovasi produksi dan digital marketing. (Foto: ist).

Serang – Guna mendapatkan informasi terkait persoalan yang terjadi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sejumlah mahasiswa peserta KKM kelompok 08 Universitas Bina Bangsa (Uniba) melakukan observasi langsung ke salahsatu UMKM yang bergerak dalam bidang makanan di kampung Cibeo, kelurahan Pancalaksana, kecamatan Curug, kota Serang, pada Jum’at, 19 Juli lalu.

Dalam kegiatannya, mahasiswa KKM 08 Uniba menyambangi produsen makanan bernama ‘Semprong Mubarok’ di kampung Cibeo, guna mengidentifikasi secara langsung berbagai kendala yang kerap dihadapi oleh usaha mikro kecil di daerah. Sehingga nantinya, mahasiswa dapat membantu dalam pemecahan setiap permasalahan, serta memberikan edukasi inovasi kreatif kepada pelaku usaha untuk menunjang perkembangan UMKM yang dikelolanya.

Dengan tujuan meningkatkan kualitas produk serta daya saing UMKM di pasar lokal maupun nasional, melalui program ini juga mahasiswa memberikan pemahaman yang didapatnya dibangku kuliah sebagai bentuk upaya mahasiswa dalam mengembangkan produk dan jangkauan pasar UMKM.

Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan mahasiswa bersama dosen, memutuskan untuk memberikan sebuah solusi dan kontribusi guna meningkatkan kualitas produk yang dipasarkan antara lain seperti memperbaharui barcode produk, supaya nantinya dapat mempercepat proses pelayanan kepada konsumen.

Selanjutnya, melalui pemasaran digital dan design label produk juga menjadi alternatif dalam proses peningkatan pasar dan kualitas produk UMKM, karena dapat mempermudah bisnis untuk mengikuti perkembangan pemasaran dengan mengamati reaksi konsumen. Selain itu, terdapat berbagai macam cara untuk memudahkan konsumen dalam mencari informasi yang mereka butuhkan tentang suatu produk yang ditawarkan sebelum memutuskan untuk membeli.

Tak hanya itu, inovasi dalam pengolahan juga turut disampaikan mahasiswa kepada pelaku usaha guna menjadikan daya tarik tersendiri bagi produk yang dihasilkan. Melalu pemasaran digital seperti e-commerce dan praktik penjualan berbasis online menjadi bentuk dorongan mahasiswa terhadap perkembangan UMKM.

Dengan demikian, desain label produk yang semulanya sederhana menggunakan kertas biasa, menjadi lebih berwarna dengan menggunakan bahan sticker bermotif. Adapun bentuk inovasi pada makanan yang awalnya hanya berbentuk lipatan seperti dompet dan roll, kini memiliki dua bentuk baru yakni bentuk cone dan mangkuk yang dapat digunakan juga sebagai wadah makanan.

Keterlibatan langsung mahasiswa dalam proses produksi dan pengemasan, memiliki dampak yang positif dalam meningkatkan perekonomian pelaku usaha. “Pendampingan ini sangat berarti, dengan adanya pendampingan dari mahasiswa Universitas Bina Bangsa, jadi lebih paham cara memasarkan produk secara online dan memperoleh desain label yang lebih menarik,” ucap Khusen pengelola Semprong Mubarok.

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan adanya observasi dan inovasi yang diberikan ini dapat membuka peluang pasar yang lebih luas guna membantu UMKM berkembang.

Dengan demikian, Khusen berharap melalui program ini dapat menjadi contoh bagi UMKM lain untuk terus berinovasi serta memperluas pemasaran produknya baik offline maupun online.***

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *