Sebagai upaya mahasiswa KKM 57 Uniba mengadakan bank sampah untuk warga kamoung Sukarame. (Foto: ist).
Pandeglang – Di Indonesia masih menjadi permasalahan yang sulit diatasi, lantaran pemerintah dirasa belum terlalu serius untuk mengelola limbah sampah plastik agar tidak mencemari lingkungan.
Kendati demikian, masalah pengelolaan sampah plastik belum menemukan titik terangnya, hal tersebut tidak memudarkan semangat bagi sebagian masyarakat yang peduli dengan lingkungan dalam mengurangi angka sampah plastik di indonesia.
Seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Uniba kelompok 57 desa Pamarayan, kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, dalam mengurangi angka limbah plastik di daerahnya melalui pemberdayaan lingkungan dengan membuat bank sampah.
Hal tersebut dilakukan dengan berbagai proses, mulai dari pengadaan sosialisasi pemilahan sampah plastik rumahan dari rumah ke rumah, hingga pemberian trashbag sebagai wadah untuk menempatkan sampah plastik kering yang kemudian akan didaur ulang menjadi ecobrik.
Terdapat sekitar 30 rumah warga kampung Sukarame, telah memperoleh pemahaman beserta trashbag yang kemudian akan disebut sebagai nasabah bank sampah.
Sosialisasi ini sukses dilakukan di kampung tersebut guna mengedukasi masyarakat akan pemilahan sampah plastik agar dapat lebih bijak dalam penggunaanya, serta juga dapat mengedukasi bahwa sampah plastik tersebut masih bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai.
Selaku Penanggung jawab program bank sampah, Raya mengatakan bahwa program ini merupakan salahsatu program unggulan kelompoknya untuk menekan angka sampah plastik di kampung Sukarame.”Ya, jadi program ini adalah program unggulan kita untuk masyrakat guna mengurangi angka sampah di kampung Sukarame,” ucap Raya.
“Sampah-sampah yang sudah di tabung oleh warga tersebut kemudian akan dikumpulkan oleh kami dan akan dijadikan sesuatu yang bermanfaat seperti ecobrik yang Alhamdulillah kami sudah bekerja sama dengan komunitas bank sampah genZ untuk pengepul ecobrik tersebut yang kemudian akan di jual oleh PLTU labuan sebagai penadah,” tambahnya.
Dengan demikian, ia berharap program ini dapat terus berkelanjut dengan melibatkan anak muda di kampung Sukarame ketika masa KKM kelompoknya telah usai, karena program tersebut mampu mengurangi angka sampah plastik.*