Respek Peduli Lebak : Urusan Kemanusian Tidak Harus Terdaftar di Perkumpulan Ambulance, Terhitung Ratusan Kali Kami Bantu Warga Pandeglang

Respek Peduli Lebak : Urusan Kemanusian Tidak Harus Terdaftar di Perkumpulan Ambulance, Terhitung Ratusan Kali Kami Bantu Warga Pandeglang

Delima dan Tim Yayasan RC Badak bersama mobil ambulance yang siap beroperasi menjemput warga tidak mampu. Foto istimewa

Insiden mobil ambulan Relawan Fesbuk Banten News (FBn) yang diduga tersenggol salah satu mobil iring-iringan Bupati Pandeglang pada Kamis (19/5/2022) lalu menimbulkan polemik baru dengan ditampilkannya video yang Pria yang mengklaim diri sebagai Ketua Perkumpulan Ambulance se Banten Korwil Pandeglang pada akun facebook Irna Narulita Dimyati.

Dalam video yang di unggah pada hari Senin (23/5/2022) pukul 08.42 wib, dalam menit ke 1 pria yang bernama Ferry Fadli yang merupakan Pegawai RSUD Berkah Pandeglang mengklaim diri sebagai Ketua Perkumpulan Ambulance se Banten Korwil Pandeglang, dan menyatakan bahwa ambulan relawan FBn bukan terdaftar sebagai anggota Perkumpulan Ambulance se Banten.

Menyikapi pernyataan itu, Relawan Respek Peduli Lebak Delima Humairo Koesnady yang dihubungi melalui sambungan telpon, Rabu (25/5/2022) menyatakan apa urgensinya pernyataan tersebut. Apakah untuk urusan kemanusian harus terdaftar sebagai anggota Perkumpulan Ambulance se Banten?

Apakah dengan terdaftar sebagai anggota perkumpulan ambulance se Banten akan mendapatkan bantuan dari Pemerintah? Tanya Delima.

Hingga hari ini, Respek Peduli Lebak tidak terfokus dengan bantuan pemerintah, Alhamdulillah banyak para donatur yang tergerak hatinya untuk membantu urusan kemanusiaan, mereka menyisihkan sebagian rizkinya untuk membantu sesama, ujarnya.

Menurut Delima, terhitung sudah ratusan kali Respek Peduli Lebak dan Yayasan Reaksi Cepat Badan Darurat Kemanusiaan (RC Badak) yang berpusat di Kota Tangerang terjun menjemput warga Pandeglang untuk berobat baik itu ke RSUD Berkah Pandeglang, RSUD Banten bahkan hingga ke Jakarta.

Bahkan Hampir dalam seminggu pasti  5 unit Ambulancenya hilir mudik ke Pandeglang, bahkan hingga ke pelosok Lebak dan juga Kota Serang untuk membantu warga yang meminta bantuan untuk di antar berobat kerumah sakit, semua itu dilakukan para relawan tanpa pamrih, tanpa memungut biaya sepeserpun, semua dilakukan kami para relawan dengan penuh keikhlasan demi urusan kemanusiaan, ujarnya.

Yang dilakukan para relawan kemanusiaan bukan cuma antar jemput pasien saja, bahkan kami berusaha membantu ketika menemukan pasien tidak mampu yang tidak mempunyai uang untuk berobat atau bahkan belum memiliki BPJS Kesehatan, tegasnya.

Bahkan menyiapkan rumah singgah yang diperuntukan bagi warga tidak mampu yang berasal dari pelosok Banten yang sedang menjalani pengobatan di Jakarta, seperti rumah singgah kanker dewasa, dan rumah singgah kanker anak yang dimiliki Yayasan RC Badak, ujarnya.

Bahkan Respek Peduli Lebak juga bekerjasama dengan Relawan Kemanusiaan Respek Peduli yang ada di Jakarta, untuk menampung warga Banten yang berasal dari pelosok Lebak dan Pandeglang untuk tinggal sementara ketika menjalani pengobatan rawat jalan di Jakarta, tidak mungkin pasien itu pulang pergi, selain butuh biaya besar juga pasti akan mengalami kelelahan karena jauhnya jarak yang harus ditempuh, tandasnya.

“Kami ini bergerak pelan, semampu Kami dengan jumlah pasien yang setiap hari terus bertambah,” ujarnya.

Berita terkait : Belum Dapat Bantuan Pemerintah, Dua Pelajar Warga Lebak Berjuang Untuk Sembuh Di RSCM Jakarta

Lalu dimana itu mereka yang mengklaim diri sebagai Perkumpulan Ambulance se Banten? Tanyanya.

Menurut Delima, di Lebak dirinya dan kawan – kawan relawan kemanusiaan juga membentuk paguyuban yang sifatnya tidak mengikat, tujuannya hanya untuk silaturrahmi dan saling membantu apabila di antara para relawan ada yang mengalami kerusakan mobil ambulance ketika dalam perjalanan baik itu menjemput atau mengantar pasien warga tidak mampu, juga bahkan saling berbagi informasi ketika ada salah satu kelompok relawan tidak bisa membantu untuk mengantarkan warga tidak mampu untuk berobat kerumah sakit.

Menurut hemat Delima, Seharusnya permasalahan Insiden mobil ambulan Relawan Fesbuk Banten News (FBn) yang diduga tersenggol salah satu mobil iring-iringan Bupati Pandeglang sudah selesai dengan datangnya Plt Kasatpol PP Pandeglang ke Markas Relawan FBn di Kota Serang, tidak perlu ada video yang ditampilkan lagi di akun Facebook Irna Narulita Dimyati, hanya memperkeruh suasana dan terkesan hanya cari muka saja.

Hingga berita ini diturunkan, Ferry Fadli yang dihubungi melalui pesan WhatsApp belum menjawab pesan yang dikirimkan, bahkan masih ceklist satu.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *