Deklarasi, Padepokan Giri Mantaka “Jemput” Andika Hazrumy untuk Memimpin Banten

Deklarasi, Padepokan Giri Mantaka “Jemput” Andika Hazrumy untuk Memimpin Banten

Andika Hazrumy memberikan sambutan pada acara deklarasi padepokan Giri Mantaka. Foto istimewa

Tokoh masyarakat Provinsi Banten yang adalah Wakil Gubernur 2017-2022, Andika Hazrumy, menghadiri deklarasi padepokan Giri Mantaka di pelataran situs sejarah Bendungan Pamarayan Lama, Pamarayan, Kabupaten Serang, Selasa (7/6). Dalam deklarasi tersebut ditegaskan cita-cita padepokan tradisi Banten tersebut yaitu menjemput sosok Andika untuk memimpin Provinsi Banten

“Deklarasi ini sekaligus untuk menegaskan tujuan kami menjempu Aa (menyebut Andika) untuk memimpin Provinsi Banten ke depan,” kata Ketua Dewan Penasehat Padepokan Giri Mantaka Zaenal Arifin dalam sambutannya yang disambut gegap gempita ratusan peserta acara sore itu.

Terkait “penjemputan” ini, kata Zaenal, padepokannya telah bulat tekad berdasarkan pertimbangan rasional yakni melihat kapasitas Andika selama menjadi Wagub Banten, juga pertimbangan kearifan lokal ilmu falak yang ditekuni padepokan tersebut.

“Kaitan dengan itu, tema deklarasi kita hari ini berbunyi ‘Mapag Pupuhu Pusaka Banten. Dan Aa lah pupuhu pusaka yang sedang kita papag atau jemput itu,” paparnya.

Sementara itu diterangkan Zaenal, padepokan yang didirikannya itu sendiri memiliki tujuan pelestarian seni tradisi dan kebudayaan Banten seperti pencak silat, kecapi suling, debus dan ilmu falak.

Andika sendiri dalam sambutannya mengapresiasi dukungan yang diberikan secara khusus oleh padepokan tersebut. Andika yang didaulat menjadi ketua dewan pembina padepokan tersebut mengaku memohon doa dari pengurus dan anggota padepokan khususnya, serta warga Banten pada umumnya. “Tentu saya sangat terharu dengan dukungan ini. Saya mohon doanya agar semua yang kita niatkan dapat diberi kemudahan,” kata Andika.

Lebih jauh Andika berpesan agar pengurus dan anggota padepokan tersebut untuk secara bersungguh-sungguh dalam upaya melestarikan tradisi dan kearifan lokal Banten sebagaimana tujuan dibentuknya padepokan tersebut.

Tidak lupa Andika juga berpesan agar pengurus dan anggota padepokan senantiasa menerapkan filosopi silih asah silih asuh dan silih asih dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di tengah-tengah masyarakat.

“Padepokan Giri Mantaka harus menjadi pemersatu di tengah-tengah masyarakat Banten yang beragam,” katanya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *