Dompet Wartawan Raib Saat Liput Doorstop Cawapres Gibran di JCC

Dompet Wartawan Raib Saat Liput Doorstop Cawapres Gibran di JCC

Ilustrasi kasus pencopetan. (Foto: freepik).

Jakarta – Kejadian yang tidak diinginkan terjadi setelah pelaksanaan debat keempat calon wakil presiden (Cawapres) yang di gelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1/) kemarin malam.

Salah satu wartawan media online RMOL, Bonfilio Putra Mahendra, menjadi korban dari pencopetan pada saat dirinya melakukan tugas liputan sesi doorstop Paslon capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dikutip dari PMJ News Putra mengatakan, bahwa sebelum sesi doorstop dilaksanakan, sudah terdapat pagar pembatas supaya simpatisan yang masuk tidak terlalu dekat dengan pintu masuk VVIP yang diperuntukkan bagi paslon Capres dan cawapres.

Sementara itu, putra tengah berkumpul dan menunggu bersama dengan awal media lainnya didekat pintu masuk menantikan pasangan Capres nomor urut 2 keluar dari dalam Plenary Hall JCC.

Tidak lama dari itu, pasangan Capres nomor urut 2 keluar, awak media lainnya kemudian beranjak melakukan sesi doorstop. Tetapi, Paslon capres-cawapres nomor urut 2 tidak berhenti sejenak untuk menjawab pertanyaan awak media yang bertugas.

Hal tersebut mengakibatkan Putra bersama awak media lainnya terdorong ke bagian pagar yang membatasi simpatisan.

“Di saat itu saya berhenti di depan pagar, masih di dalam pagar pembatas. Tetapi, banyak orang tak dikenal (OTK) yang berada di bagian dalam pagar selain pihak keamanan,” ujar Putra dalam keterangannya, pada Senin (22/1).

Sebelumnya, Putra tidak menyadari bahwa tas yang dibawanya dalam kondisi terbuka, sehingga isi dalam tas seperti dompet dan charger handphone nampak terlihat.

“Gibran kan nyamperin para pendukung, nah saat itu tas sudah terbuka dan dompet udah hilang,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Putra menyadari bahwa dompet yang berada di dalam tas sudah hilang. Anggota kepolisian dan petugas keamanan dari pihak KPU saat itu tengah bertugas di dekat pagar pembatas simpatisan di bagian depan lobi Plenary Hall JCC.

Dari peristiwa itu, Putra mengatakan kehilangan uang tunai dan sejumlah kartu ATM yang berada di dalam dompetnya. Putra menuju kantor polisi untuk melaporkan kehilangan tersebut.

“Ada STNK, SIM, ATM, dan uang tunai Rp200 hingga Rp300 ribu,” tukasnya.***

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *