Ciptakan “Kampung Hidroponik” Mahasiswa Ilmu Komunikasi Pascasarjana Untirta Gelar Pelatihan

Ciptakan “Kampung Hidroponik” Mahasiswa Ilmu Komunikasi Pascasarjana Untirta Gelar Pelatihan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Pascasarjana Untirta Bersama Lurah Kelurahan Banten menggelar pelatihan membuat pupuk organic. Foto istimewa

Lahan pertanian yang berkurang seharusnya tidak menjadi alasan untuk berhenti menanam sendiri. Solusi seperti bertanam dengan hidroponik bisa dilakukan oleh siapa saja dengan lahan yang terbatas. Hasilnya, sayuran tanpa pestisida pun bisa dipanen sendiri.

Kendati demikian, minat masyarakat terhadap cara bertanam ini masih kurang. Alasannya karena kurangnya pengetahuan mengenai cara bertanam hidroponik. Peralatan untuk membuat hidroponik juga tidak mudah didapatkan.

Untuk meningkatkan minat masyarakat, Mahasiswa Ilmu Komunikasi PascaSarjana Untirta yang terdiri dari Dawam Syukron, Solehatu Mursida, Sazqia Nuraini, Yuyun Yunawati bekerjasama dengan Kantor kelurahan Banten Kecamatan Kasemen, menyelenggarakan pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Bertanam hidroponik Sebagai bentuk kewirausahaan mandiri. Kamis (10/12/2020).

Koordinator kegiatan Dawam Syukron kepada Reportase Banten mengatakan pelatihan bertanam hidroponik ini tidak hanya dalam bentuk materi saja, namun juga praktik penanaman secara langsung yang dibimbing oleh para ahli pupuk organik dan tanaman hidroponik

Pelatihan yang diikuti oleh para perangkat RT RW dan kader PKK ini, memiliki sasaran jangka panjang menciptakan “Kampung Hidroponik”. Dengan Pemberdayaan Kampung Hidroponik, Dawam berharap masyarakat sekitar Kelurahan Banten dapat diperdayakan sehingga ke depannya bisa memiliki keuntungan ekonomis dari sayuran yang dihasilkan

Hal yang sama juga dituturkan oleh Hizbulloh selaku Lurah Kelurahan Banten, pelatihan tersebut dibuat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat. Juga meningkatkan kesadaran serta motivasi warga Kelurahan Banten dalam memanfaatkan lahan kosong. “Tentunya sebagai sumber ketahanan pangan dan pendapatan keluarga,” katanya.

Terlebih selama masa Pandemi ini, masyarakat dituntut untuk tetap bisa mandiri. Dengan bekal pengetahuan tersebut, diharapkan warga kelurahan Banten dapat lebih meningkatkan kemandiriannya dalam ketahanan pangannya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *