PT. Indonesia Power Kelola Sampah Jadi Bahan Bakar Penghasil Listrik

PT. Indonesia Power Kelola Sampah Jadi Bahan Bakar Penghasil Listrik

Cilegon – PT. Indonesia Power PGU Suralaya ditunjuk oleh Pemerintah Kota Cilegon untuk mengelola sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP). Nantinya, BBJP tersebut akan digunakan oleh anak perusahaan PLN sebagai bahan campuran batu bara guna menghasilkan energi listrik.

Direktur Utama PT. Indonesia Power, M. Ahsin Sidqi mengatakan bahwa PLTU Suralaya butuh 400 ton per hari.

“Kami membutuhkan 400 ton sampah per hari yang dihasilkan dari sampah maupun kayu, sekitar 400 ton bahan campuran itu akan dicampurkan dengan batu bara sebagai bahan bakar utama penghasil listrik,” ucapnya.

Menurut, Ahsin, dari pengelolaan sampah tersebut akan menguntungkan semua pihak, terutama menciptakan kota yang hijau.

“Ini perlu kontinuitas karena untuk Suralaya saja kita membutuhkan 12 juta ton batu bara, saya kira satu hari minimal 400 ton kita butuh semacam ini, sekarang kan masih sedikit, tapi kita tingkatkan skalanya sehingga nanti kolaborasi yang saling menguntungkan, kotanya bersih, energinya hijau, kemudian masyarakat sejahtera dan sehat,” imbuhnya.

Ahsin menjelaskan, pihaknya membutuhkan dukungan dari pemerintah agar aktivitas pengolahan sampah menjadi briket itu bisa berkelanjutan.

“Dengan adanya teknologi pengolahan sampah tersebut, saya meyakini persoalan sampah bisa tertangani dengan baik, maka perlu kerja sama yang berkelanjutan dengan Pemerintah,” katanya kepada wartawan usai Uji Coba Perdana Operasional BBJP Pilot Plant, di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung, Kota Cilegon, Senin, (02/11/2021).

Sementara itu, Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian mengatakan bahwa pihaknya telah menandatangi kesepakatan kerjasama dengan PT. Indonesia Power dalam pengelolaan sampah di Kota Cilegon.

“Tadi sudah kita lihat bersama-sama cara pengelolaannya otomatis dan membuktikan bahwa produksi ini bisa dikirim ke Indonesia Power, tergantung kebutuhan dari Indonesia Power, tentunya ini unlimited,” katanya.

Menurut Helldy, bahwa tumpukan sampah di TPSA Bagendung bisa dikelola dan dimanfaatkan agar bernilai ekonomis.

“Dengan kerja sama antara Pemkot Cilegon dan PT. Indonesia Power, saya berharap tumpukan sampah ini bisa berkurang, terlebih dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomis,” jelasnya.

Lebih lanjut, Helldy meyakini apabila pengelolaan sampah ini ditangani dengan serius maka persoalan sampah bisa tuntas.

“Jika semua industri di kota Cilegon sama seperti PT. Indonesia Power yang memberikan dukungan penuh, saya yakin persoalan sampah bisa ditangani sampai tuntas. Intinya itu, mudah-mudahan kerja sama ini terus berkelanjutan demi mengurangi atau zero sampah di kota Cilegon,” ungkapnya.

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *