Generasi Muda Diklaim Belum Bisa Sesuai Harapan Veteran

Generasi Muda Diklaim Belum Bisa Sesuai Harapan Veteran

Serang – Veteran di Kabupaten Serang mengkalim bahwa generasi pemuda sekarang belum mampu menjalankan cita-cita yang mereka harapkan. Hal itu disampaikan Ketua Veteran Supri NK, saat acara ramah tamah Bupati Serang dengan Veteran di Pendopo Bupati Serang, Kamis (15/8/2019).

“Saya bingung, generasi sekarang berbeda jauh dengan harapan kami dulu dalam hal pembangunan. Padahal, kaum muda harus lebih baik. Jangan nuntut aja, ilmu harus diisi dengan banyak belajar,” papar Supri.

Selanjutnya, ia juga berharap agar generasi muda jangan selalu berorientasi kepada ilmu dari luar dan pengaruh dari luar negeri. “Belum tentu cocok dengan kita. Misal, lulusan dari Amerika, Australia begitu dibanggakan dan mudah mencari pekerjaan di sini dibandingkan dengan jebolan universitas lokal. Tidak boleh,” ucapnya.

Lalu Supri menyampaikan, perhatian pemerintah daerah sekarang sudah cukup bagus untuk para veteran, meski sebenarnya pihaknya mengaku cukup karena masih memiliki gaji dari pemerintah pusat.

“Cukup lah sebenarnya, tapi bila ada perhatian ya kami senang. Seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Serang hari ini banyak memberikan penghargaan kepada kami,” tuturnya.

Disinggung berapa jumlah veteran yang ada di Kabupaten Serang, ia menyampaikan ada 160 orang yang terdiri dari veteran pembela dan veteran pejuang.

Sementara Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah membenarkan bahwa apa yang diharapkan veteran belum sepenuhnya bisa diwujudkan oleh generasi muda saat ini. Padahal, hal itu harus jadi cambuk bagi generasi muda, di mana perjuangan veteran dulu bukan hanya mengorbankan tenaga ataupun pikiran, tapi jiwa dan raga.

“Jadi patut dilanjutkan oleh kami selaku generasi penerus. Namun, perjuangan sekarang dalam konteks mengisi kemerdakaan dengan pembangunan, mengentaskan persoalan kemiskinan, kebodohan supaya tidak ada di bumi Indonesia,” kata Tatu.

Dirinya menambahkan, generasi penerus juga harus sehat jasmani dan rohani serta memiliki rasa kebersamaan yang tinggi. Pasalnya, perpecahan di masa modern seperti sekarang bertebarannya hoax, saling memfitnah. “Itulah bentuk perpecahan di era modern. Untuk mengatasinya perlu kebersamaan dan kesolidan di masyarakat,” tutupnya.

Editor : Adityawarman

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *